Solusi dari "Apa Fungsi Al Azahar Pada Masa Dinasti Fati Miyah Dan Dinasti Ayyubiyah ​"

Lagi mencari cara menjawab tentang apa fungsi al azahar pada masa dinasti fati miyah dan dinasti ayyubiyah ​? Bila benar, teman-teman sudah berada di website yang benar.

By the way, kami telah menyiapkan 1 kunci jawaban atas apa fungsi al azahar pada masa dinasti fati miyah dan dinasti ayyubiyah ​. Okey, langsung saja pelajari cara mengerjakannya selanjutnya disini:

Apa Fungsi Al Azahar Pada Masa Dinasti Fati Miyah Dan Dinasti Ayyubiyah ​

Jawaban: #1:

Jawaban:

Persamaan fungsi Al Azhar pada masa Dinasti Fatimiyah dan Dinasti al Ayyubiah adalah sama-sama menjadi pusat studi Islam, walaupun pada masa Dinasti al Ayubbiah sempat ditutup.  

Perbedaan fungsi Al Azhar pada masa Dinasti Fatimiyah dan Dinasti al Ayyubiah adalah pada masa Dinasti Fatimiyah dijadikan sebagai alat propaganda kekuasaan khalifah dan sebagai alat penyebaran doktrin faham Syi'ah.

Penjelasan:

Berikut merupakan keadaan Al Azhar pada masa Dinasti Fatimiyah dan pada masa Dinasti al Ayyubiyah :

Pada masa Dinasti Fatimiyyah Al Azhar dijadikan sebagai alat propaganda kekuasaan khalifah dan sebagai alat penyebaran doktrin faham Syi'ah dimana sistem pengajaran terbagi menjadi empat kelas.  Keempat kelas tersebit diantaranya adalah kelas umum yang diperuntukkan bagi orang yang datang ke Al Azhar untuk mempelajari al-Qur'an dan penafsirannya. Kelas para mahasiswa universitas Al Azhar yang kuliah dengan para dosen dan ditandai dengan mengajukan pertanyaan dan mengkaji jawabannya. Kelas Darul hikam merupakan kelas yang diajar para mubalig seminggu sekali pada hari Senin dan terbuka untuk umum serta pada hari Kamis dibuka khusus untuk mahasiswa pilihan. Kelas terakhir adalah k elas nonformal yakni kelas untuk pelajar wanita.   Pada masa khalifah Al-Aziz Billah, tepatnya pada tahun 378 H penyelenggaraan kuliah umum di Al Azhar yang diikuti oleh peminat yang sangat banyak yang mana kegiatan tersebut dianggap sebagai awal lahirnya sistem pedidikan tinggi di Al Azhar.  Hal ini menyebabkan Al Azhar dijadikan sebagai Universitas Islam yang mengajarkan ilmu-ilmu agama, ilmu logika, dan ilmu umum lainnya serta untuk menunjang kegiatan pendidikan dan pengajaran, Al Azhar dilengkapi dengan asrama untuk para fuqaha (dosen, tenaga pendidik) serta semua urusan dan kebutuhannya ditanggung oleh khalifah.  Untuk ilmu agama yang diajarkan diantaranya adalah ilmu tafsir, qiraat, hadits, fiqih, nahwu, sharaf, dan sastra sedangkan ilmu-ilmu umum yang dipelajari meliputi filsafat, ilmu falak, ilmu ukur, musik kedokteran, kimia, sejarah dan ilmu bumi. Adapun para Ulama yang turut belajar pada masa itu antara lain adalah Hasan ibn Ibrahim atau yang lebih dikenal Ibnu Zulaq, al-Amir al-Mukhtar 'Izzul Mulk Muhammad bin Abdullah, Abu Abdillah al-Qudha'i dan Abi Ali Muhammad bin al-Hasanbin al-Haitsam.  

Pada masa Dinasti al Ayyubiah setelah Sholahuddin Al-Ayyubi menguasai Mesir dan menjatuhkan Dinasti Fatimiyyah, kegiatan keilmuan di Al Azhar dihentikan. Hal ini dikarenakan Sholahuddin al-Ayyubi adalah penganut faham Sunni sehingga ia menutup al-Azhar baik untuk shalat jumat maupun sebagai universitas. Hal ini membuat Al Azhar tidak lagi menjadi penyelenggara pendidikan Islam yang membanggakan.  Perkuliahan Al Azhar kemudian beralih ke madrasah-madrasah dan lembaga kuliah setingkat universitas, yang jumlahnya hinga mencapai 25 lembaga di Kairo.  Setelah mengambil alih Daulah Fatimiyah pada tahun 567 H (1171 M), maka Shalahuddin al-Ayubbi mengambil kebijakan baru untuk menghilangkan aliran Syi'ah yang telah tumbuh dan berkembang sekian lama. Kebijakan-kebijakan tersebut diantaranya adalah :  

•Pembekuan kegiatan khutbah di Al Azhar selama hampir seratus tahun sampai masa Sultan al-Mamluki al-Dzahir pada tahun 665 H/1226 M.

•Melakukan renovasi pembangunan Al Azhar oleh Amir Edmir dan Sultan Berbes atau Sultan al-Dzohir Berbes.

•Al Azhar menjadi pusat studi islam yang amat penting, terutama ketika Kairo menjadi kiblat para ulama, fuqaha, dan mahasiswa.  

MAAF KALO SALAH.

semoga membantu

Lesión de Ansu Fati: ¡se rompe el menisco interno!

(sumber gambar: www.estrelladigital.es)

Gimana? Sudah dapat cara mengerjakan mengenai "apa fungsi al azahar pada masa dinasti fati miyah dan dinasti ayyubiyah ​" kan? Semoga informasi di atas dapat mempercepat pengerjaan pekerjaan rumah teman-teman.

Post a Comment