Apakah teman-teman sering dikasih pertanyaan oleh kampus? Tetapi sobat kebingungan untuk mengerjakannya? Sebenarnya ada banyak cara untuk menyelesaikan pertanyaan tsb, salah satunya adalah dengan belajar kelompok. Di samping itu, mencari cara menjawabnya di google merupakan trik pilihan sekarang ini.
Kami telah memiliki 1 cara menyelesaikan atas 4) Ayah Santo Dominikus mendidik Santo Dominikus dengan..... Okey, langsung saja baca cara mengerjakannya selengkapnya di bawah:
4) Ayah Santo Dominikus Mendidik Santo Dominikus Dengan....
Jawaban: #1:Jawaban:
Sangat baik
Penjelasan:
SANTO DOMINIKUS
Pendiri Ordo Dominikan
Pada tahun 1170 lahirlah seorang putra Dominikus de Guzman, putra orang-orang bangsawan. Ayahnya bernama Don Felix seorang bangsawan yangb menguasai daerah-daerah sekitar puri. Ibunya bernama Dona Juana seorang yang sangat saleh. Ia digelari Beata oleh Paus Leo ke-12 pada tahun 1812.
Saudara dari Dominikus yang mengikuti Dominikus dalam perjalanan-perjalanan nya, mereka juga memilih untuk masuk Ordo Dominikan. Pada waktu itu, Ayah dan ibu Dominikus yang berkata sesuatu dengan sangat bangga pada Dominikus bahwa hal-hal yang istimewa akan terjadi pada dirinya, Dominikus akan diperkenankan oleh Tuhan untuk mengerjakan suatu tugas yang agung.
Dominikus yang dididik oleh ibunya sendiri hingga Ia mencapai usia tujuh tahun. Mulai dari situ semenjak Ia mendapatkan banyak didikan dari ibunya boleh dikatakan bahwa hidup Dominikus sudah mulai matang sejak masa mudanya.
Ketika berusia lima belas tahun Ia masuk ke Universitas di Palencia, yang terletak kurang lebih delapan puluh mil dari rumahnya. Dominikus yang memiliki banyak godaan di tengah-tengah kegiatan pembelajaran nya di Palencia, syukurnya Ia yang sudah menyiapkan diri untuk perjuangan nya, hatinya serasa dibakar terus oleh api cinta kasih Ilaahi untuk berjuang terus.
Dominikus yang benar-benar mengarahkan perhatiannya menuju tugas-tugas religius dan buku-buku pelajaran, Dominikus yang sangat gemar dengan buku-buku, dalam hal studi Ia mempunyai kemampuan yang besar. Ia yang menilai buku-buku sangat lah berharga. Buku-bukunya adalah satu satunya yang paling berharga yang ada padanya, tetapi dengan panggilan akan cinta kasih Ia rela menjual bukunya untuk membeli makanan bagi sesamanya yang terlantar dan kelaparan.
Waktu Dominikus berusia dua puluh tahun, bencana kelaparan yang hebat menimpa tempat tinggal Dominikus. Orang-orang yang kelaparan, berteriak ke sana sini untuk meminta makanan. Hati Dominikus yang tergerak untuk berbelarasa kepada sesamanya yang hampir mati kelaparan itu. Tanpa berpikir panjang dipergunakannya segala uang milik nya untuk membantu orang lain. Dengan ini Dominikus dapat menarik penduduk-penduduk agar mereka juga turut menyumbangkan berupa uang atau makanan untuk orang yang kelaparan.
Tahun 1195, saat yang Ia telah nanti nantikan akhirnya tiba. Dominikus ditahbiskan menjadi seorang Imam Tuhan, kini Ia merasa lebih bahagia dari sebelumnya, karena Ia bukan saja dapat menolong sesama dengan barang-barang duniawi, tetapi terlebih karena Ia dapat merebut jiwa-jiwa dari cengkreman iblis yang jahat.
Saat Ia semakin dewasa, ajaran kaum Albigen semakin merajalela. Beribu-ribu orang telah gugur dari iman mereka yang benar, dan dipaksa masuk ke dalam ajaran yang sesat itu. Karena kaum inilah banyak gereja dibinasakan dan munculnya perselisihan-perselisihan di mana-mana dengan hebat, sehingga tempat itu hampir rusak binasa karena kaum itu.
Hal ini membuat Dominikus menjadi sangat terpukul, maka Dominikus mengambil keputusan bahwa Ia akan berkhotbah dengan semangat yang berapi-api agar dapat menghantar kembali banyak orang kepada iman yang benar. Lalu dari situ ada beberapa orang yang mengikuti Dominikus untuk bersama-sama menyelatkan jiwa orang, Dominikus yang ingin belajar dengan sunguh sungguh agar Ia dapat lebih baik dari pada kaum Albigen.
Dalam hati Dominikus munculah suatu inisiatif baru, dia yang ingin sekali mendirikan suatu perkumpulan baru. Dengan mendapat izin dari Sri Paus, Dominikus kembali ke Languedoc dengan membawa kabar gembira itu pada teman-temannya. Lalu mereka berpencar ke mana-mana untuk berkhotbah dan mengajar. Hasil nya banyak orang yang telah kembali kepada imannya yang benar. Bukan saja persetujuan dari Sri Paus yang diperoleh Dominikus, Santo Petrus dan Santo Paulus yang juga menampakkan diri kepadanya dalam suatu penampakan. Oleh Santo Petrus diberikannya lah sebatang tongkatt, dan Santo Paulus member sebuah buku kepadanya. Dominikus mendengar kata-kata:"Pergilah dan berkhotbahlah, sebab untuk inilah Aku memilih engkau." Tugas Santo Dominikus yang besar itu kini mencapai akhirnya, Dominikus yang sudah tidak sehat lagi nampaknya. Teman se Ordonya bertambah cemas dan gelisah, tetapi Dominukus yang selalu menghibur mereka. Katanya:"Jangan kamu menangisi saya, sebab saya akan pergi ke tempat di mana saya akan dapat melaayani kamu sekalian dengan lebih baik. Berdoalah banyak kepada Tuhan." Hari demi hari, waktu berjalan terus. Badan Dominikus yang semakin melemah. Akhirnya tepat pada 6 Agusttus 1221 jiwa Dominikus melayang ke hadirat Penciptanya. Beberapa tahun kemudian makam Dominikus dibuka, banyak tanda ajaib yang terjadi waktu itu. Hal ini memberi bukti-bukti nyata betapa murninya hidup Dominikus. Tidak lama kemudian Ia pun diberi Gelar Santo oleh Gereja Kudus.
Pesta Santo Dominikus yang diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Agustus.
GBU.SEMANGAT
Kalau anda memiliki PR lainnya, silahkan temukan juga cara menyelesaikannya di laman ini.
Post a Comment